Minggu, 06 April 2008

BAB III

BAB III
PEMBAHASAN



3.1 Gambaran Umum PT. Asuransi Jiwasraya

PT. Asuransi Jiwasraya berdiri dengan satu tujuan mulia, yaitu mendidik masyarakat merencanakan masa depan, tanggal 31 Desember 1859 menjadi awal berdirinya Jiwasraya di Indonesia yang lahir dengan nama Nederlandsche Indische Levenveizekering En Lijvrente Maatschappij (NILLMIJ). Dalam perjalanannya, perusahaan mengalami peleburan dengan sembilan perusahaan milik pemerintah kolonial Belanda lainnya dan menjadi satu perusahaan nasional. Pada tahun 1973 berdiri menjadi perusahaan milik pemerintah Indonesia yang kini lebih dikenal sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kini perseroaan yang lebih populer dengan nama Asuransi Jiwasraya ini telah memasuki usia 147 tahun. Dalam menjalankan usahanya, Jiwasraya selal berusaha menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Itu sebabnya perusahaan selalu mengadakan perubahan demi menjawab tuntutan jaman, diantaranya pada tahun 2003 dengan mengganti logo yang sekaligus mengganti indentitiy perusahaan. Semangat baru tersebut juga diwujudkan dalam motto 3P, yaitu Product, Process dan People.

Sisi produk berarti bahwa perusahaan selalu menghadirkan produk-produk yang inovatif, seperti produk link (menggambarkan unsur proteksi dan investasi) dan pada unsur proses artinya Jiwasraya selalu berusaha untuk menerapkan teknologi komunikasi berdiri dengan melengkapi kecepatan dan keakuratan layanannya. Perusahaan ini juga secara rutin mengadakan berbagai pendidikan dan pelatihan karyawan baik di dalam maupun di luar negeri.


3.2 Sejarah Berdirinya Asuransi

Konsep asuransi sebenarnya sudah dikenal sejak jaman sebelum masehi dimana manusia pada masa itu telah menyelawatkan jiwanya dari berbagai ancaman, antara lain kekurangan bahan makanan.

Salah satu cerita mengenai kekurangan bahan makanan terjadi pada jaman Mesir Kuno semasa Raja Firaun berkuasa. Suatu hari sang raja bermimpi yang diartikan oleh nabi Yusuf bahwa selama 7 tahun negeri Mesir akan mengalami panen yang berlimpah dan kemudian diikuti oelh masa peceklik selama 7 tahun berikutnya. Untuk berjaga-jaga terhadap bencana kelaparan tersebut Raja Firaun mengikuti saran Nabi Yusuf dengan menyisihkan sebagaian dari hasil panen pada 7 tahun pertama sebagai cadangan bahan makanan pada masa peceklik.

3.3 Struktur Organisasi PT. Jiwasraya

3.4 Permasalahan Dalam Asuransi


Dalam dunia asuransi banyak permasalahan-permasalahan yang dihadapi, dan mengingat luasnya permasalahan yang terjadi dalam asuransi, penulis mengungkap sebagaian kecil dari permasalahan tersebut antara lain :
1. Kenapa orang cendrung malas membahas topik asuransi?
2. Kenapa banyak orang yang tidak percaya dengan asuransi?
3. Kenapa banyak orang merasa tidak memerlukan asuransi?
4. Kenapa banyak orang merasa tidak memiliki uang untuk ikut asuransi?
5. Kenapa banyak orang mengangap bahwa asuransi hanya milik orang kaya saja?




3.5 Alternatif Pemecahan Masalah



Berdasarkan permasalahan yang terjadi, penelitian yang dilakukan menemukan jawaban mengapa permasalahan tersebut dapat terjadi.saat ini Asuransi sudah banyak membahas mamfaat-mamfaat serta hal-hal yang berkaitan dengan asuransi melalui internet, buku, majalah maupun koran, sehingga masyarakat bisa lebih mengenal asuransi.




3.6 Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram)


3.6.1 Difinisi ERD
Pemakaian istilah ’model keterhubungan-entitas’ dalam bahasa Indonesia dapat digunakan sebagai padanan istilah asing: Entity Relationship Model (E-R Model). Akan tetapi istilah model entity relatonship telah demikian populer atau umum digunakan dalam berbagai pembahasan tentang analisis atau perancangan basis data. Karena itu, agar tidak menimbulkan kebingungan yang tidak perlu. Dalam pembahasan berikutnya kita gunakan istilah asli tersebut.

Pada model Entity-Relationship semesta data yang ada di’Dunia nyata’ diterjemahkan dengan memafaatkan sejumlah perangkat konseptual menjadi sebuah diagram data, yang umum disebut sebagai diagram Entity Relationship (Diagram E-R)


3.6.2 Komponen ERD
Komponen ERD sebagai berikut :
a. Entity
Pada diagram E-R stiap entity digambarkan dengan sebuah bentuk empat persegi panjang. Entity merupakan simbol utama dari diagram E-R. Entity (etitas) merupakan objek didalam sistem nyata atau abstrak dimana terdapat data entity (entitas) diberi nama dengan kata benda dan secara umum dapat dikelompokan dalam empat jenis nama, adalah orang, benda, lokasi kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya)


b. Relationship (relasi)
Relasi menunjukan hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Pada umum relationship diberi nama kata kerja (verb). Pada diagram E-R tipe relationship digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupak (diamond-shapedbox). Hubungan antar entity dapat dengan cepat diketahui setelah entity ditentukan pengambaran hubungan terjadi jika sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua atau lebih entity (rechtangular box).


c. Atribut
Secara umum atribut sifatnya karakteristik dati tiap entity maupun tiap relationship sehingga sering dikatakan atribut elemen dari data entity dan relationship. Attribute disimbolkan dengan sebuah lingkaran atau elips.

Gambar 3.2 Diagram ERD




3.7 Analisis Kebutuhan Sistem


Analisis kebutuhan sistem ditujukan untuk mewnjelaskan kondisi atau kemampuan yang harus dipenuhi oleh sistem sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh pemakai. Analisis kebutuhan system informasi ini meluputi kebutuhan informasi, kebutuhan aplikasi atau proses pengolahan data. Kebutuhan sistem informasi ini dapat digambarkan kedalam design konteks berikut ini :









3.8 Gambaran Pelaksanaan Asuransi

Berikut ini proses yang dilakukan dalam hubungan awal anatara calon nasabah dengan pihak asuransi, yaitu :


  1. Calon nasabah datang dan mendapat penjelasan dari bagian marketing mengenai asuransi dan mamfaat dan kewajiban yang harus dilakukan oleh calon nasabah.
  2. Bagian marketing menganalisa kebutuhan dari calon nasabah.
  3. Setelah calon nasabah mengerti, mereka mengisi formulir pernyataan ikut asuransi beserta kelengkapan-kelengkapan yang harus dipenuhi.
  4. Calon nasalah menyerahakan semua kelengkapan pada bagian marketing.
  5. Bagian marketing mengecek semua dokumen dan menyerahkan pada bagian pertanggungan untuk diproses.
  6. Bagian pertanggungan memproses formulir pernyataan menjadi sebuah polis yang didalamnya mencakup kesepakatan yang telah dibuat antara calon nasabah dan pihak asuransi.
  7. Polis ditandatangani oleh pimpinan kantor dan diserahkan kepada nasabah sebagai bukti keikutsertaan menjadi nasabah asuransi.




3.9 Hirarki

Dalam penulisan tugas rekayasa perangkat lunak ini juga ditampilkan dalam bentuk blog, maka berikut ini digambarkan rancangan struktur utama HTML.





3.10 Antar Muka Pemakai (interface)

Berikut ini adalah gambar antar muka pemakai (interface) dalam tugas penulisan Rekayasa perangkat lunak.








Dalam kehidupan ini ada hal-hal yang positif dan yang negative, setiap orang selalu berharap bahwa semua keadaan akan terus baik. Akan tetapi, kenyataannya tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan. Ada orang-orang yang harus kehilangan pekerjaannya, pernikahan yang telah dibina bersama berantakan, bisnis atau usaha menjadi bangkrut dan mungkin saja tulang punggung keluarga sakit atau malah meninggal dunia. Semua ini sering terjadi dan kenyataannya tidak semua keluarga siap bila hal ini terjadi.

Tidak ada cara untuk menghindar dari semua itu, hal ini mungkin terjadi dan ada kejadian yang pasti terjadi. Tidak ada alasan untuk kita bingung dan rendah hati. Bila kita mengetahui bahwa ada kejadian-kejadian yang sangat mungkin terjadi maka kita sebagai keluarga dapat mempersiapkannya. Dengan begitu kita memiliki kekuatan secara keuangan bila hal itu terjadi.

Memiliki rencana untuk berasuransi akan memberikan rasa nyaman bagi kita. Sebenarnya bukan saja rasa nyaman, tetapi keamanan itu sendiri adalah sebuah perencanaan proteksi. Perencanaan seperti ini halya bagunan rumah,bila kita memiliki rumah yang indah dan megah dan tidak ditopang dengan pondasi yang kokoh, maka mungkin saja rumah tersebut runtuh dan mencelakakan keluarga di dalamnya. Dalam hal ini, perencanaaan ini harus dilihat dari perencanaan yang menyeluruh sehingga alokasi dana yang dibutuhkan akan sesuai dengan apa yang diinginkan.

Tidak ada komentar: